Senin, 19 Oktober 2020

LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL

 


Kegiatan Pembelajaran

2.4.1

LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL

 

A.   Tujuan Pembelajaran

 

      Melalui pembelajaran sejarah berbasis modul, dalam kondisis khusus, yang didesain secara mandiri, interaktif, menyenangkan, kontekstual, dan bermakna,  peserta didik dapat mengevaluasi serta menyajikan lahirnya pergerakan nasional bangsa Indonesia

 

B.   Uraian Materi




 

1.    Lahirnya Pergerakan Nasional

  

      Praktik Kolonialisme dan Imperalisme bangsa-bangsa Barat di Indonesia membawa dampak positif dan negative bagi rakyat pribumi. Eksploitasi sumber daya alam dan manusia dampak negative yang nyata dirasakan. Kemudian adanya kebijakan pemerintah colonial telah menyudutkan rakyat Indonesia dan membuat kesadaran untuk bangkit melawan penjajahan. Perlawanan dilakukan oleh tokoh-tokoh daerah sebagai pimpinan perlawanan dan hanya berpengaruh di lingkungan setempat.

      Perjuangan yang dilakukan daerah-daerah berakhir pada abad XX dengan perubahan perlawanan yang lebih modern. Pendidikan melahirkan kelompok intelektual yang menjadi motor pergerakan nasional Indonesia.

Lahirnya nasionalisme di Indonesia dipengaruhi oleh bebeapa faktor . Faktor-faktor tersebut :

Faktor Internal

a.    Perlakuan semena-mena dari bangsa penjajah sehingga menimbulkan kesengsaraan  dan penderitaan rakyat. Hal ini menimbulkan perasaan senasib seperjuangan untuk bersatu melawan penjajahan.

b.    Adanya kejanagan akan kejayaan masa lalu, khususnya kejayaan Sriwijaya dan Majapahit serta kebesaran kerajaan-kerajaan Islam . Kedatuan Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena sektor maritimnya kuat dan Kerajaan Majapahit yang mampu menguasai seluruh Nusantara.

c.    Dampak dari politik etis Van Der Venter berakibat adanya kaum terpelajar atau golongan intelektual. Kaum terpelajar itu menyadari akan nasib bangsanya sehingga terbentuk kepribadian, pola pikir, dan etos juang yang tinggi untuk membebaskan diri dari penjajahan.

Faktor Eksternal


 

a.    Peristiwa Perang Dunia I menyadarkan kaum terpelajar mengenai penentuan nasib sendiri. Perang tersebut merupakan peering perebutan daerah jajahan.tokoh-tokoh pergerakan nasional di Asia, Afrika dan Amerika Latin telah menyadari bahwa kini saatnya telah tiba bagi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah yang sudah lelah berperang

b.    Danya dorongan melawan imperalisme barat karena adanya konflik ideologi antara kapitalisme/ imperalisme dengan sosialisme/komunisme. Kaum terpelajar dalam pergaulan internasional mendapatkan pemahaman tentang ide-ide baru dalam kehidupan bernegara di Eropa, seperti demokrasi,liberalisme dan komunisme.

c.    Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika memberi inspirasi kaum terpelajar untuk melawan imperalisme dengan organisasi modern

d.    Kemengan Jepang terhadap Rusia 1904 telah menyadarkan bangsa Asia termasuk Indonesia nahwa bangsa Asia mampu untuk mengalahkan bangsa Eropa

Faktor-faktor ini menyadarkan kaum terpelajar Indonesia masa itu akan rasa nasionalisme sebagai bangsa yang mempunyai tekad dan kesadaran untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia.

2.    Perkembangan Pers Nasional 


 

      Pers merupakan wadah untuk menuangkan pemikiran secara luas, isu-isu perubahan, isu yang dipopulerkan yang terkait dengan peningkatan status sosial rakyat bumiputra   dan peningkatan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Pers merupakan sarana berpartisipasi dalam gerakan emansipasi, kemajuan dan pergerakan

Surat kabar yang oleh sebagian ahli diidentifikasi sebagai surat kabar pertama yang dimiliki dan diterbitkan oleh bangsa Indonesia adalah Medan Priyayi yang diterbitkan oleh R.M. Tirtoadisuryo tahun 1907. F.D.J. Pangemanan, dan R.M Temenggung Kusuma Utaya, sebagai redaktur IImoe Tani, Kabar Perniagaan, dan Pewarta Prijaji

      Perkembangan pers tidak hanya dalam media cetak Koran tetapi juga ada majalah yang berkembang. Dan organisasi pergerakan pun mempunyai peran penting dalam perkembangan pers dengan memiliki dan menggunakan surat kabar atau majalah untuk menyuarakan ide-ide  dan aspirasi.

      Dharmo Kondo majalah yang sebelumnya diterbitkan oleh orang Cina diambil alih Budi Utomo. Dan Dharma Kondo berganti nama menjadi Pewarta Oemoem. Selain ini Budi Utomo juga menerbitkan Adilpalamerta (1929), dan toentoenan Desa (1930).

Organisasi pergerakan lain yang menerbitkan surat kabar adalah Serikat Islam. SI  menerbitkan Bendera Islam, Sarotama, Medan Moelimin Sinar Djawa Teradjo.

      Indische Partij menerbitkan De Express yang dipimpin oleh Tiga Serangkai. Karena banyak mengkritik  pemerintah akhirnya para tokohnya ditangkap dan diasingkan. Kritikan tajam dari tokoh tiga serangkai ini adalah kritikan dari Suwardi Suryanigrat yang berjudul Alsk Ik Eens Nederlander Was (“Seandainya Saya menjadi Seorang Belanda”).

        Di Minangkabau Sumatera Barat tahun 1911 telah terbit majalah Islam pertama, yaitu al-Munir, pelopornya adalah Haji abdul Ahmad, murid  dari Syech Thoher Djalaluddin sewaktu mereka di Mekkah. Topik-topik berunsur dari pembaharuan. Di Padang juga menerbitkan ajalah perempuan Soera Perempuan(1918) dengan semboyannya Vrijheid (kemerdekaa).

   

 

 

 

__________________

Dari Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajaan Cirebon