Rabu, 05 Agustus 2020

KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM MASA HINDU-BUDHA-2

 KERAJAAN TARUMANEGARA

Peta Kerajaan Tarumanegara

Sumber : wikipedia.org

Kerajaan Hindu tertua setelah kerajaan Kutai adalah Kerajaan Tarumanegara. Kerajaaan Tarumanegara berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad  ke-4 sampai abad ke-7. Ada tujuh prasasti ditemukan yang berkaitan dengan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti-prasasti tersebut itu antara lain :

1.      Prasasti Ciaruteun( Ciampea, Bogor). Lukisan laba-laba dan tapak kaki yang menjadi daya tarik dalam prasasti ini. Prasasti ini berisis empat baris berbentuk puisi India, anustubh.

    


Prasasti Ciaruteun
Sumber : wikipedia.org

“vikkrantasyavanipat eh 

srimatah purnnavarmmanah

tarumanagarendrasya

visnoriva padadvayam”

 

Artinya:

 

“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnnawarmman, raja di negri Taruma, raja yang gagah berani di dunia

 

2.       Prasasti Tugu. Dalam prasasti ini menyebutkan tiga unsur, yaitu menyebutkan dua buah sungai yang terkenal di Punjab, Chandrabagha dan Gomati. Kedua, adanya unsur penanggalan. Ketiga, adanya upacara penyelamatan dan keempat adanya penyebutan dua buah nama, disamping nama Purnawarman. Isi prasasti Tugu;

Prasasti Tugu
Sumber : wikipedia.org


“pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya candrabhagarnnavam yayau// 

pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana//

prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih 

ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka// 

pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina//”.

 

Artinya:

 

“Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang memiliki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) dia pun menitahkan pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan dan disudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan

 

3.      Prasasti Jambu. Prasasti Jambu atau dikenal juga dengan nama Prasasti Pasir Kolengkak ditemukan pada tahun 1854 oleh Yoolion Herdika Sava dan Tryan Martin, di perkebunan jambu di Pasir Sikolengkak tepatnya di wilayah Kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung. Kabupaten Bogor. Isi Prasasti Jambu

Prasasti Jambu

Sumber : Cagarbudaya.kemendikbud.go.id

“siman=data krtajnyo narapatir=asamo yah pura tarumayam/ nama sri purnnavarmma pracura ri pusara bhedya bikhyatavarmmo/tasyedam= pada vimbadvayam= arinagarot sadane nityadaksam/ bhaktanam yandripanam= bhavati sukhakaram salyabhutam ripunam//".

 

Artinya:

 

"Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termashyur Sri Purnawarman yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang baju zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya".

 

4.      Prasasti Kebun Kopi. Di Prasasti inilah nama Sunda disebutkan. ditulis dalam Bahasa Melayu Kuno dan isinya menyatakan bahwa Raja Sunda menduduki kembali tahtanya. Isi prasasti ini, yaitu :

Prasasti Kebun kopi

Sumber : cagarbudaya.kemendikbud.go.id


Ini sabdakalanda Rakryan Juru Pangambat I kawihaji panyaca pasagi marsandeca ~ ba(r) pulihkan hajiri Sunda"

 

Artinya:

 

"Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pangambat, pada tahun 458 Saka (932 Masehi), bahwa tatanan pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda".

 

5.      Prasasti Pasir Awi. Prasasti Pasir Awi ditemukan pada tahun 1864 oleh N.W. Hoepermans di lereng Selatan bukit pasir Awi tepatnya di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis. Jika melihat bentuk fisik, prasasti Pasir Awi terbuat dari batu alam. Ada pun isinya yakni gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.

Prasasti Pasir Awi

Sumber :cagarbudaya.kemendikbud.go.id

 

6.      Prasasti Cidanghiyang . Ditemukan pada tahun 1947 oleh Toebagus Roesjan di tepi (sungai) Cidanghiyang di desa Lebak, kecamatan Munjul, kabupaten Pandeglang. Berhurifkan Pallawa, isinya :



Prasasti Cidanghiyang
Sumber : cagarbudaya.kemendikbud.go.id

“Vikranto ‘yam vanipateh/prabhuh satya parakramah narendra ddhvajabhutena/ srimatah purnnawvarmanah".

 

Artinya:

 

“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia, yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja-raja”.

 

7.      Prasasti Muara Cianten. Adapun tulisan pada prasasti Muara Cianten hingga kini belum bisa diperjemahkan sebab bahasanya menggunakan bahasa ikal atau huruf sangkha, selain itu juga terdapat pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar dari umbi.

Prasasi Cianten

Sumber : wikipedia.org

Selain prasasti-prasasti yang ditemukan dari Kerajaan Tarumanegara, kehidupan sosial budaya masyarakat Tarumanegara bertumpu pada kegiatan peternakan dan pertanian juga telah mengenal sistenm embagian kerja. Masyarakat Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan masyarakat yang berlatar belakang agama Hindu dan masyarakat yang berbudaya asli. Arca Wisnu Cibuaya,candi Jiwa dan candi Blandongan merupakan warisan dari Kerajaan Tarumanegara.


Candi Blandongan
Sumber : cagarbudaya.kemendikbud.go.id

____________________
Dari Berbagai Sumber


13 komentar:

Kerajaan Cirebon